Heizer dan Render dalam bukunya yang berjudul Manajemen Operasi menyatakan bahwa kualitas (quality) merupakan fitur dan karakteristik produk yang secara keseluruhan mengandalkan kapabilitas memuaskan kebutuhan yang dijanjikan baik secara nyata maupun tersirat. Kita memahami bahwa kualitas merupakan hal penting yang menentukan kesuksesan bisnis karena berkaitan dengan implikasi global, kewajiban produk, dan reputasi perusahaan.
Perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas produk/layanan dan juga improvement pada rangkaian proses penyediaannya agar semakin efisiensi sehingga mampu menghadirkan harga jual yang kompetitif. Kualitas produk yang tinggi akan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada penjualan produk. Dengan terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk dengan harga yang kompetitif serta meningkatkan dukungan layanan pelanggan diharapkan dapat memperbesar peluang meningkatnya penjualan dan profitabilitas.
Pengelolaan Kualitas menurut ISO 8402 (Quality Vocabulary) seperti dikutip oleh Ahmad dalam buku yang berjudul “Manajemen Mutu Terpadu” ialah semua kegiatan dari keseluruhan fungsi manajemen yang menentukan kebijakan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta menerapkannya melalui perencanaan kualitas (quality planning), peningkatan kualitas (quality improvement), pengendalian kualitas (quality control), dan jaminan kualitas (quality assurance).
Perencanaan Kualitas (Quality planning)
Perencanaan kualitas merupakan komponen utama yang harus dijalankan agar komponen lain dapat terlaksana dengan optimal. Komponen ini berkaitan dengan proses pembuatan standar kualitas dan cara mencapainya. Tanpa perencanaan kualitas maka tidak akan ada tolok ukur yang jelas. Hal ini menjadikan kualitas yang dihasilkan tidaklah sama.
Peningkatan Kualitas (Quality improvement)
Peningkatan kualitas ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang sedang diproduksi oleh perusahaan. Pada umumnya, peningkatan kualitas ini berfokus pada proses produksi dan dijalankan saat proses produksi berjalan. Hal ini dilakukan agar proses produksi menjadi lebih optimal dan produk yang dihasilkan dapat dipercaya kualitasnya.
Pengawasan Kualitas (Quality Control)
Komponen ketiga ini merupakan pengawasan proses guna menjaga kualitas produksi, agar sesuai dengan standar yang ditetapkan di awal. Berbeda dengan Peningkatan Kualitas, Pengawasan Kualitas lebih berfokus ke pengawasan proses produksi dan produk yang dihasilkan.
Jaminan Kualitas (Quality Assurance)
Jaminan kualitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa produk atau jasa sudah memenuhi standar yang ditentukan. Komponen ini dapat membuat produksi lebih efisien baik dari segi waktu, tenaga, dan biaya.
Dengan menggunakan pengelolaan kualitas, perusahaan dapat menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki secara lebih efektif dan efisien. Salah satu pengelolaan kualitas yang banyak digunakan ialah Total Quality Management (TQM). Pengelolaan kualitas ini akan memberi perusahaan banyak keuntungan jika diimplementasikan dan dijalankan dengan konsisten, salah satunya sebagai competitive advantage dalam menghadapi persaingan dan kepuasan pelanggan.
*Posting ulang dari tulisan Pengelolaan Kualitas dan Implikasinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar